Pendapat tokoh-tokoh non muslim terhadap Al-Qur'an

 
Berikut bebera[a pendapat tokoh – tokoh non muslim tentang AL- QUR’AN  :
  1. Harry Gaylord Dorman dalam buku “Towards Understanding
    lslam”, New York, 1948, p.3, berkata: “Kitab Qur’an ini
    adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh Jibril,
    sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang
    tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya
    dan kebenaran Muhammad.”
  2. Prof. H. A. R. Gibb dalam buku “Mohammadanism”, London,
    1953, p. 33, berkata seba-gai berikut: “Nah, jika memang
    Qur’an itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain dapat
    menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan
    seperti itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh
    dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah
    mereka menerima Qur’an sebagai bukti yang kuat tentang
    mukjizat.”
  3. Sir William Muir dalam buku “The Life of Mohamet”,
    London, 1907; p. VII berkata sebagai berikut: “Qur’an
    adalah karya dasar Agama Islam. Kekuasaannya mutlak dalam
    segala hal, etika dan ilmu pengetahuan.”
  4. DR. John William Draper dalam buku “A His-tory of the
    intelectual Development in Europe”, London, 1875, jilid 1 ,
    p. 343-344, berkata: “Qur’an mengandung sugesti-sugesti dan
    proses moral yang cemerlang yang sangat berlimpah-limpah;
    susunannya demikian fragmenter, sehingga kita tidak dapat
    membuka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan
    yang harus diterima oleh sekalian orang. Susunan fragmenter
    ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan- peraturan
    yang sempurna sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk
    setiap peristiwa dalam hidup.”
  5. DR. J. Shiddily dalam buku “The Lord Jesus in the
    Qur’an”, p. 111 , berkata: “Qur’an adalah Bible kaum
    Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci yang manapun,
    lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian
    Baru.”
  6. Laura Vaccia Vaglieri dalam buku “Apologie de
    I’Islamism, p. 57 berkata: “Dalam keselu-ruhannya kita
    dapati dalam kitab ini, suatu koleksi tentang kebijaksanaan
    yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas,
    filosof-filosof yang terbesar dan ahli-ahli politik yang
    paling cakap… Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi
    dalam Qur’an, adalah suatu kenyataan bahwa Qur’an itu tetap
    utuh melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga
    pada masa kini…Kitab ini dibaca berulang-ulang oleh orang
    yang beriman dengan tiada jemu-jemunya. Keistimewaannya
    pula, Qur’an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak
    sejak sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. “
    “Sebaliknya malah karena diulang- ulang ia makin dicintai
    sehari demi sehari. Qur’an membangkitkan timbul-nya
    perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada diri
    orang yang membaca dan mendengarkannya…. Oleh karena itu
    bukan dengan jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula
    dengan tekanan mubaligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran
    Isiam besar dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa kitab
    ini, yang diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang
    yang ditaklukkan dengan kebebasan untuk menerima atau
    menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang benar, mukjizat
    terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang
    yang ragu dan kepada orang yang tetap berkeras kepala.”
  7. Prof. A. J. Amberry, dalam buku “De Kracht van den
    Islam”, hlm. 38, berkata: “Qur’an ditulis dengan gaya tak
    menentu dan tidak teratur, yang menunjukkan bahwa
    penulisnya di atas segala hukum-hukum pengarang manusia.”
  8. G. Margoliouth dalam buku “Introduction to the Koran”
    (kata pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London,
    1918, berkata: “Diakui bahwa Our’an itu mempunyai kedudukan
    yang penting diantara kitab-kitab Agama di dunia. Walau
    kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang
    termasuk dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang
    mana pun dalam effeknya yang mengagumkan, yang telah
    ditimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang telah
    menciptakan suatu phase kemajuan manusia dan satu tipe
    karakter yang segar.”
  9. George Sale dalam buku “Joseph Charles
    Mardrus-Premilinary Discourse”, berkata: “Di seluruh dunia
    diakui bahwa Qur’an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya
    yang paling tinggi, paling murni….diakui sebagai standard
    bahasa Arab… dan tak dapat ditiru oleh pena manusia…
    Oleh karena itu diakui seba gai mukjizat yang besar, lebih
    besar daripada membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah
    cukup untuk meyakinkan dunia bahwa kitab itu berasal dari
    Tuhan.” 10. E. Denisen Ross dari “Introduction to the
    Koran-George Sale”, p. 5, berkata: “Qur’an memegang peranan
    yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan
    Bible dalam agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah
    kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan
    text book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum
    kemasyarakatan…..Sungguh sebuah kitab seperti ini patut
    dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini,
    di mana ruang dan waktu hampir telah dipunahkan oleh
    penemuan-penemuan modern.”
  10. James A. Michener dalam “Islam the Misun-derstood
    Religion Readers Digest”, Mei 1955, berkata sebagai
    berikut: “Berita Qur’an inilah yang mengusir patung–patung
    dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk
    merevolusikan hidup dan bangsa mereka…. Kombinasi antara
    persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan perintah
    prakteknya yang membuat Qur’an menjadi khas. Bangsa yang
    beragama di Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan
    diperintah dengan baik apabila hukum–hukumnya  sejalan
    dengan Qur’an.
  11. W.E. Hocking dalam “Spirit of World Politics -New York
    32″, p. 461 , berkata: “…saya merasa benar dalam
    penegasan saya, bahwa Qur’an berisi amat banyak
    prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya
    sendiri. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga
    pertengahan abad ke-13, Islamlah pembawa segala apa yang
    tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.”
  12. Napoleon Bonaparte
    • Dari “Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses”, Paris, 1880, jilid IX, p. 501 berkata sebagai berikut: ” Selama abad-abad pertengahan, sejarah Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan gerakan  intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu sedang dalam sakaratulmaut. Muhammad memberi kepada mereka sebuah Qur’an yang rnerupakan titik tolak ke arah dunia baru.”


    • Dari buku “Bonaparte et I’Islarn oleh Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: “I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur’an wich alone can lead men to happiness. Artinya: Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip–prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur’an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.


    *)sumber link : http://dianfiworld.wordpress.com/2010/03/29/pendapat-tokoh-tokoh-nonmuslim-terhadap-al-quran/

0 komentar:

Post a Comment